
UM Buton dan UGM Berkolaborasi dalam Program KKN untuk Pemberdayaan Masyarakat di Buton Tengah
Universitas Muhammadiyah Buton (UM Buton) dan Universitas Gadjah Mada (UGM)
akan berkolaborasi dalam program Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Kabupaten Buton
Tengah. Pertemuan awal secara daring telah dilakukan melalui Zoom Meeting pada
Jumat, 8 November 2024, dengan menghadirkan perwakilan dari UGM, UM Buton, dan
Pemerintah Kabupaten Buton Tengah.
Pertemuan ini dipimpin oleh Dr. Nur Rokhman, S.Si., M.Kom., Dosen Pembimbing
Lapangan dari UGM, yang menjelaskan bahwa KKN UGM bertujuan melatih mahasiswa
sebagai calon pemimpin dengan kemampuan mengenali potensi dan tantangan
wilayah. “KKN menjadi agenda penting bagi mahasiswa kami untuk mempersiapkan
diri mengembangkan wilayah dengan lebih baik saat mereka bertugas nantinya,”
ujar Dr. Nur Rokhman.
Kepala Bappeda Buton Tengah, Bapak Samrin, S.Pd., M.Pd., mengapresiasi
pemilihan Buton Tengah sebagai lokasi KKN. "Kehadiran mahasiswa UGM
diharap dapat mempercepat pembangunan di daerah ini. Kami siap mendukung penuh
dan memperkenalkan kondisi wilayah agar mahasiswa dapat mempersiapkan diri,
terutama dengan cuaca musim hujan dan angin kencang di daerah pesisir,"
ungkapnya.
KKN ini akan dilaksanakan dari 20 Desember 2024 hingga 7 Februari 2025,
dengan lokasi di Desa Wakambangura dan Desa Terapung, Kecamatan Mawasangka.
Salah satu mahasiswa UGM, Dinda Al Human Anajmi, menjelaskan tema KKN ini
adalah “Pengembangan Ecovillage Berbasis Pemberdayaan Masyarakat melalui
Pemanfaatan Sumber Daya Lokal.” Tim KKN UGM terdiri dari berbagai bidang,
termasuk Sains-Teknologi, Sosio Humaniora, Agrokompleks, dan Medika, yang akan
bekerja dalam pengembangan ekowisata berkelanjutan di desa-desa tersebut.
Dalam sesi tanya jawab, Ketua LPPM UM Buton, Dr. Safrin Salam, menyarankan agar program kerja KKN mencakup inovasi seperti pemanfaatan sampah plastik menjadi ecobrick dan pengolahan hasil alam, seperti ubi dan pisang, menjadi produk bernilai tambah seperti keripik. "Pengalaman mahasiswa UM Buton dalam program KKN sebelumnya dapat menjadi acuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat lokal," ujarnya..
Beliau juga menambahkan bahwa UM Buton akan mengirimkan sekitar 12 mahasiswa
untuk turut serta dalam KKN, bekerja bersama mahasiswa UGM untuk menyukseskan
program ini. “Kami berharap lokasi KKN dapat diperluas ke lebih banyak desa,
agar dampaknya terasa lebih luas,” ujar Dr. Safrin.
Kolaborasi antara UM Buton dan UGM dalam program KKN ini diharapkan dapat memberikan manfaat besar bagi masyarakat Buton Tengah dan mendukung percepatan pembangunan berkelanjutan di wilayah tersebut.